JAKARTA, KOMPAS.com - Larangan Ketua Harian DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan kepada seluruh kader Partai Demokrat untuk ikut ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) langsung mendapat kecaman. Juru Bicara PPI M Rahmad menilai larangan itu adalah bentuk ketakutan atas keberadaan ormas bentukan Anas Urbaningrum.
"Larangan itu tidak saja bertentangan dengan UUD 1945 tentang kebebasan berserikat dan berkumpul, tapi juga paranoid," ujar Rahmad dalam pesan singkat yang diterima, Rabu (18/9/2013).
Rahmad yang merupakan mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat itu berpandangan jika Syarief tidak meralat larangan itu maka akan membuat Partai Demokrat dianggap tak lagi demokratis.
"Jika kadernya dilarang ikut ormas, semestinya Edhie Baskoro Yudhoyono yang juga aktif di berbagai ormas ikut dilarang," ucapnya.
Rahmad mengaku bingung dengan sikap Syarief itu. Pasalnya, dia melihat Ketua Umum Partai Demokrat saja menanggapi tenang berdirinya organisasi massa yang dipelopori Anas Urbaningrum itu.
"Kenapa pak Syarief mau kasih sanksi segala. Kayak orang nggak paham spirit demokrasinya Demokrat saja," tuturnya. Ia bahkan melihat sikap Syarief yang antidemokrasi itulah yang seharusnya diberikan sanksi.
Ancaman sanksi
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan menegaskan, kader Demokrat dilarang masuk organisasi kemasyarakatan bentukan Anas Urbaningrum, yakni Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Bagi kader yang bergabung, kata Syarif, bakal dikenai sanksi.
"Saya tegaskan itu enggak boleh. Alasannya kita harus fokus (persiapan pemilu) 2014. Akan ada tindakan tentunya. Ada suatu justifikasi kebijakan yang akan kita lakukan," kata Syarief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Sanksi tak hanya bagi mereka yang bergabung dengan PPI. Bahkan, menurut Syarief, kader Demokrat yang ikut hadir dalam deklarasi PPI di rumah Anas di kawasan Duren Sawit, Jakarta, juga bakal dikenai sanksi dari DPP Demokrat. Ketika ditanya apa pelanggaran yang mereka lakukan, Syarief menjawab singkat, "Disloyal."
Ormas PPI dideklarasikan pada Minggu (15/9/2013). Mantan pengurus Demokrat ataupun yang masih menjabat hadir dalam deklarasi itu. Mereka selama ini dikenal berada di gerbong Anas sejak munculnya desakan agar Anas mundur sebagai Ketua Umum DPP Demokrat. Mereka di antaranya mantan Sekretaris Departemen Agama DPP Demokrat Ma'mun Murod, mantan Ketua DPC Cilacap Tri Dianto, dan mantan Ketua DPP Demokrat Gede Pasek Suardika. Anggota Dewan Pembina Demokrat Ahmad Mubarok juga hadir.
Editor : Caroline Damanik
Anda sedang membaca artikel tentang
Demokrat Dinilai Paranoid dengan Kehadiran Ormas Bentukan Anas
Dengan url
http://coffeeasoy.blogspot.com/2013/09/demokrat-dinilai-paranoid-dengan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Demokrat Dinilai Paranoid dengan Kehadiran Ormas Bentukan Anas
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Demokrat Dinilai Paranoid dengan Kehadiran Ormas Bentukan Anas
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar