BANYUMAS, KOMPAS.com - Harga bawang putih jenis kating di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melonjak hingga Rp 10.000 per hari. Bahkan sejumlah pedagang mengaku berhenti berjualan untuk sementara, karena modal mereka tidak cukup untuk kulakan.
Daryanti (40), pedagang bumbu dapur di Pasar Manis, Purwokerto, Banyumas, Kamis (14/3/2013), mengaku berhenti berjualan bawang putih untuk sementara. Dia tidak mampu membeli bawang dari distributor, karena harganya sudah sangat tinggi.
Menurut dia, harga di tingkat distributor saja saat ini sudah mencapai Rp 70.000-Rp 73.000 per kg. "Dengan harga semahal itu, mau menjual saja susah. Modal saya enggak cukup. Pembeli pun sulit menjangkau," ujarnya.
Para pedagang yang berhenti berjualan, terutama pedagang kecil dan sejumlah pedagang di wilayah pedesaan. Keuntungan berjualan bawang putih saat ini juga sudah sangat menipis. Terlebih lagi konsumen juga mulai mengurangi pembelian.
Warsito (54), pedagang hasil bumi di Pasar Wage Purwokerto, mengatakan, harga bawang putih jenis kating melonjak dari hari sebelumnya Rp 70.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 80.000 per kg. "Saya sendiri bingung, dalah satu hari harganya bisa naik Rp 10.000," ujarnya.
Menurut dia, bawang putih di wilayah itu semakin sulit dicari. Bahkan saat ini, jika dijual eceran, satu ons bawang putih sebanding dengan satu kilogram beras yakni Rp 9.000 per kg.
"Biasanya saya bisa mencapat satu kuintal dalam sehari. Tetapi, tiga hari terakhir saya untuk dapat hanya bisa mendapat setengah kuintal saja susah sekali. Pasokan turun 50 persen," ujarnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pedagang Kecil Berhenti Jual Bawang Putih
Dengan url
http://coffeeasoy.blogspot.com/2013/03/pedagang-kecil-berhenti-jual-bawang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pedagang Kecil Berhenti Jual Bawang Putih
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pedagang Kecil Berhenti Jual Bawang Putih
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar