JAKARTA, Kompas.com - Ring tinju Indonesia kembali kehilangan, setelah petinju muda, Okson "Palue" Edison Ingamiua (19) meningga dunia di sebuah rumah sakit di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu subuh (21/11).
Okson adalah petinju kelas terbang dari Rokatenda Boxing Camp Sidoarjo, Jawa Timur. Okson ditangani manajer Damianus Wera dan pelatih Yani Malhendo. Sebelum meninggal, Okson sempat menjalani perawatan dua kali di rumah sakit. Jenazah sudah diberangkatkan dari Kupang menuju Rote.
Okson bertanding di Kupang, Jumat (16/11), melawan Jerry George Toisita dari Wiem Sapulette Boxing Camp Tangerang, Banten. Pertandingan berlangsung dalam kelas terbang selama enam ronde dan berakhir dengan keputusan draw.
Beberapa sumber yang kami hubungi secara terpisah seperti; Yani Malhendo (Surabaya), Syarifudin Lado (Jakarta), Joni Sabuk (Jakarta), Jimmy Theo (Semarang), menjelaskan, sampai pertandingan selesai tidak ada tanda-tanda sesuatu yang membahayakan diri Okson. "Tetapi, pertandingan itu memang luar biasa serunya. Dari semua partai termasuk partai kejuaraan WBO Asia, hanya partai Okson melawan Jerry yang paling hebat," komentar Joni Sabuk, yang menyaksikan pertandingan secara langsung. "Kedua petinju sama-sama maju menyarang (in fight). Tidak ada penonton yang tidak puas," lanjut Joni Sabuk, yang sehari-hari bekerja mengurus kegiatan maupun pertandingan tinju.
Pertandingan dipromotori Damianus Wera dan diawasi oleh Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) Pusat, yang didatangkan dari Jakarta. "Ruhut Sitompul (Ketua Umum KTPI) datang ke Kupang menyaksikan pertandingan," kata Martinez Dos Santos.
Pelatih Yani Malhendo menjelaskan, turun dari atas ring, petinjunya melakukan aktivitas seperti biasa. "Pada saat Tomi Seran (satu sasana dengan Okson) bertanding, Okson berdiri di sudut merah memberikan dukungan," kata Yani Malhendo, mantan juara Indonesia kelas terbang yunior dan kelas terbang. "Saya masih dengar kata-kata Okson yang begitu bersemangat dan dia yang paling kencang berteriak. Tiba-tiba saya dengar kakinya lemas dan saya tidak tahu lagi apa yang terjadi pada diri Okson. Sebab saya harus konsentrasi ke atas ring, karena Tomi sedang bertarung melawan petinju Filipina dalam kejuaraan WBO Asia Pasifik," Yani meneruskan.
Dokter pertandingan, dr Frit Patty yang juga dokter Pertina diminta agar segera memberikan oksigen kepada Okson, kemudian dilarikan ke rumah sakit setempat. Tidak lama kemudian Okson minta pulang.
Pada hari Senin (19/11), Okson mengalami sakit pada bagian kaki dan kembali dilarikan ke rumah sakit. Setelah menjalani perawatan, Rabu subu, 21 November 2012, Okson "Palue" Edison Ingamiua pergi untuk selama-lamanya.
Lado, orang yang ditugaskan mengurus semua partai lokal (match maker), mengaku tidak ikut ke Kupang tetapi dia sangat terkejut dengan kepergian Okson. "Pembuluh darahnya pecah, itu saya terima dari Kupang," kata Lado sambil menjelaskan segera mengurus asuransi.
Keluarga almarhum akan mendapat santunan dari asuransi sebesar Rp 100 juta. "Tidak bisa cair sekarang. Saya masih menunggu sejumlah persyaratan agar asuransi tidak menolak klaim yang akan kita ajukan," ujar Lado.
Sejumlah persyaratan harus dipatuhi seperti; surat keterangan meninggal dunia dari pihak rumah sakit. Surat keterangan dari dokter yang menangani Okson. "Surat dari KTPI juga dari promotor wajib. Harus lengkap baru uang bisa cair," tambah Lado.
Editor :
A. Tjahjo Sasongko
Anda sedang membaca artikel tentang
Petinju Tewas Setelah Bertarung di Kupang
Dengan url
https://coffeeasoy.blogspot.com/2012/11/petinju-tewas-setelah-bertarung-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Petinju Tewas Setelah Bertarung di Kupang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Petinju Tewas Setelah Bertarung di Kupang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar