ISLAMABAD, KOMPAS.com -- Konferensi Tingkat Tinggi Negara Kelompok D-8 (Developing 8 Countries) yang berlangsung di Islamabad, Pakistan, fokus pada pembicaraan kerja sama ekonomi yang tertuang dalam D-8 Charter dan Deklarasi Islamabad. Meski seluruh negaranya mayoritas berpenduduk Muslim dan beberapa di antaranya merupakan pemain kunci di Timur Tengah, namun dalam pertemuan itu sama sekali tidak menyinggung mengenai konflik di Suriah dan di Gaza.
"D-8 sejak awal sepakat untuk apolitik. Jadi tidak ada pembahasan isu konflik Timur Tengah. Yang ada, upaya bersama meningkatkan kerja sama ekonomi," kata Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Hasan Kleib, usai penutupan KTT pada Kamis malam.
D-8 Charter yang dihasilkan dalam KTT ini berisi tata aturan, prinsip-prinsip, dan ruang lingkup kerja sama. Selain itu juga ditur tentang keanggotaan dan sekretariat D-8. Sementara dalam Deklarasi Islamabad tercakup 31 poin kerja sama ekonomi, di antaranya penegasan komitmen untuk menciptakan perdamaian, solidaritas, dan toleransi untuk mencapai kemakmuran bersama.
Ditekankan pula komitmen kerja sama untuk pembangunan berkelanjutan, serta upaya menciptakan ketahanan pangan, mitigasi bencana alam, serta pengembangan usaha kecil menengah.
KTT kali ini dihadiri sejumlah pemimpin negara anggota, meliputi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, dan Presiden Nigeria Goodluck Jonathan. Hadir juga Wakil Presiden Mesir Mahmud Mekki, Deputi Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin, serta Penasehat Perdana Menteri Bangladesh Goher Rizvi.
KTT dibuka oleh Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. Dalam KTT kali ini, isu peningkatan kerja sama ekonomi menjadi penekanan penting. Jika pada 2011 kerja sama perdagangan D-8 mencapai 130 miliar dollar AS, maka ditargetkan akan mencapai 507 miliar dollar AS pada tahun 2018.
Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan dan Ekonomi Firmanzah menyatakan, Presiden Yudhoyono memberi penekanan pada perlunya stabilitas keamanan, serta bagaimana negara D-8 bekerja sama mengantisipasi pelambatan ekonomi global.
"Presiden menekankan bagaimana D8 mampu memitigasi dampak krisis dan berupaya untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi. Total perdagangan negara dalam D-8 masih memiliki ruang untuk bisa ditingkatkan karena pertumbuhannya cukup tinggi, yaitu 7,5 persen pada tahun 2011," kata Firmanzah.
Rata-rata pertumbuhan ekonomi negara D-8 adalah 6 persen. Dibandingkan total pertumbuhan ekonomi global, D8 memiliki peluang sebagai salah satu penyangga pertumbuhan ekonomi dunia. Investasi negara D-8 tahun 2011 meningkat 4 persen dari tahun sebelumnya, dan masih berpeluang untuk semakin meningkat. Jumlah total penduduk D-8 yang mencapai satu miliar jiwa pada 2011, menjadi potensi pasar yang potensial.
Teror bom bunuh diri
KTT D-8 kali ini dibayang-bayangi teror bom bunuh diri yang melanda tiga tempat di sekitar Islamabad. Koran setempat, The News International mewartakan, ledakan bom bunuh diri di Peerabad, Karachi, menewaskan dua warga dan melukai 11 orang. Bom bunuh diri yang meledak di Shabaz Town, Quetta, menewaskan lima orang, tiga di antaranya polisi, serta melukai 21 warga. Terakhir, menmjelang tengah malam, bom bunuh diri meledak di Rawalpindi yang menewaskan 13 orang dan melukai sedikitnya 38 warga.
Pantauan di sepanjang penyelenggaraan KTT, penjagaan di Kota Islamabad terlihat sangat ketat. Ribuan polisi dan tentara bersenjata laras panjang berjaga di sudut-sudut jalan utama. Jalan-jalan diblokade beton dan setiap pelintas diperiksa. Penjagaan ketat diberlakukan di sejumlah obyek vital seperti di Istana Kepresidenan Aiwan-e-Sadr yang menjadi tempat penyelenggaraan KTT, serta di hotel-hotel tempat delegasi asing menginap.
Hampir sepanjang hari, sejumlah helikopter keamanan terbang berputar-putar di langit Islamabad. Jadwal kepulangan rombongan Presiden Yudhoyono ke Tanah Air juga dipercepat dari jadwal semula pada Jumat (23/11/2012). Pesawat Kepresidenan bertolak dari Bandar Udara Benazir Bhutto pada Kamis menjelang tengah malam.
Pertemuan lima negara
Persoalan konflik di Suriah dan di Jalur Gaza justru menjadi topik pembicaraan hangat lima pemimpin negara, usai pertemuan D-8. Pertemuan diikuti Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Wakil Presiden Mesir Mahmud Mekki, serta Perdna Menteri Recep Tayyip Erdogan.
Kelima negara bersepakat untuk aktif terlibat dalam penyelesaian konflik di Suriah. Dalam pertemuan itu disepakati upaya bersama untuk mendorong penghentian kekerasan dan pertumpahan darah di Suriah, menggalang bantuan kemanusian dari dunia internasional bagi rakyat Suriah, serta mendorong transisi kekuasaan dan transisi politik di Suriah.
Anda sedang membaca artikel tentang
KTT D-8 Tak Bahas Isu Konflik
Dengan url
https://coffeeasoy.blogspot.com/2012/11/ktt-d-8-tak-bahas-isu-konflik.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
KTT D-8 Tak Bahas Isu Konflik
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar