JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia mengklaim, banyak Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang ingin turut ambil bagian dari branchless banking (layanan perbankan tanpa kantor), sebagai Unit Pelayanan Layanan Keuangan (UPLK).
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ronald Waas, tanpa merinci angka memastikan pertumbuhan layanan bank tanpa kantor, menunjukkan kondisi positif. "Support dari telco oke, dari bank-bank juga oke," kata Waas ditemui di sela-sela Financial Services Summit 2013, di Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Ia juga mengatakan, ke depan layanan tersebut akan dibuka untuk semua bank, termasuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR). "Nantinya kan bisa gabung dengan program mereka. Saat ini banyak BPD yang ingin ikut, tapi saya belum lihat kesiapannya," ujarnya lagi.
Branchless banking merupakan kegiatan jasa layanan sistem pembayaran dan keuangan terbatas yang dilakukan tidak melalui kantor, namun dengan menggunakan sarana teknologi dan/atau jasa pihak ketiga terutama untuk melayani masyarakat unbanked.
Berdasarkan hasil survei neraca rumah tangga BI pada 201, baru 48 persen dari total rumah tangga di Indonesia yang memiliki tabungan di bank, lembaga keuangan non bank dan non lembaga keuangan.
Pelaksanaan uji coba branchless banking oleh BI dilakukan secara terbatas di 8 provinsi, yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan, dari Mei hingga November 2013.
Editor : Erlangga Djumena
Anda sedang membaca artikel tentang
BI: Banyak BPD Ingin Ikut \"Branchless Banking\"
Dengan url
http://coffeeasoy.blogspot.com/2013/09/bi-banyak-bpd-ingin-ikut-banking.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
BI: Banyak BPD Ingin Ikut \"Branchless Banking\"
namun jangan lupa untuk meletakkan link
BI: Banyak BPD Ingin Ikut \"Branchless Banking\"
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar