KOMPAS.com - Lazada, jaringan toko online yang beroperasi di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam dilaporkan menerima suntikan dana senilai 100 juta dollar AS dari sejumlah investor.
Sebagian besar investor yang menanam dana adalah nama-nama lama seperti Holtzbrinck Ventures, Kinnevik Investment AB, Summit Partners, dan Tangelmann Group. Tapi ada juga investor baru, yaitu Verlinvest.
Diumumkan pada Kamis (20/6/2013), investasi tersebut diharapkan bisa mengembangkan operasi Lazada di wilayah Asia Tenggara yang 99 persen penduduknya masih lebih menyukai belanja ritel offline.
"Kami melihat tren positif yang sama di seluruh wilayah ini," ujar CEO Lazada Maximillian Bittner, seperti dikutip oleh Reuters. Dia mengatakan bahwa penduduk di negara-negara seperti Indonesia seperti Vietnam atau Indonesia memiliki antusiasme yang tinggi terhadap belanja online.
Lazada diluncurkan awal 2012 dan menawarkan barang-barang dari berbagai kategori, termasuk elektronik, rumah tangga, mainan, serta perlengkapan olahraga.
Jaringan toko online ini didirikan oleh perusahaan Rocket Internet dari Jerman yang juga telah memperkenalkan sejumlah situs e-commerce yang menyasar negara-negara berkembang, di antaranya Zando dan Jumia di Afrika, Zalando di Eropa, dan Dafiti di Brazil.
Lawan Amazon
Bittner menjelaskan sebagian dana investasi itu akan dipakai untuk meningkatkan kualitas logistik dan jalur distribusi. "Kami masih berada di tahap awal. Kuncinya adalah memperbaiki layanan konsumen."
Kompetitor Lazada sebagian besar adalah para pemain lokal, tapi belakangan peritel online besar Amazon telah mulai meningkatkan aktivitasnya di wilayah Asia Tenggara.
Awal bulan ini, Amazon menyatakan bakal mengirim beberapa barang dari Amerika Serikat ke Singapura dan India secara bebas biaya. Layanan serupa telah diberlakukan di Eropa sejak akhir 2010.
Tahun lalu, menurut Bittner, pihaknya telah mampu mengkapalkan 90 persen paket di seluruh wilayah pemasaran pada hari yang sama dengan pemesanan. Sebanyak 85 persen pesanan yang datang dari daerah perkotaan mampu disampaikan ke tangan pelanggan pada hari berikutnya.
Bittner menambahkan, salah satu tren e-commerce yang kini mengemuka di wilayah Asia Tenggara adalah pemakaian perangkat mobile di kalangan pelanggan. Aplikasi mobile yang diluncurkan pihaknya 10 hari lalu sudah berkontribusi 10 persen terhadap total volume transaksi.
Anda sedang membaca artikel tentang
Lazada Dapat Suntikan Dana 100 Juta Dollar
Dengan url
http://coffeeasoy.blogspot.com/2013/06/lazada-dapat-suntikan-dana-100-juta.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Lazada Dapat Suntikan Dana 100 Juta Dollar
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Lazada Dapat Suntikan Dana 100 Juta Dollar
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar