Tradisi
"Sawar" Tradisi Makan Jagung Muda di Lembata
Penulis : Kornelis Kewa Ama Khayam | Rabu, 30 Januari 2013 | 11:23 WIB
LEWOLWBA, KOMPAS.com- Tradisi makan jagung muda di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, yang disebut sawar segera digelar. Tradisi itu berlangsung di setiap suku dengan jadwal yang disesuaikan dengan kondisi kematangan jagung di ladang.
Anggota DPRD Lembata Philip Bediona di Lewoleba, Rabu (30/1/2013), mengatakan, tradisi sawar tidak digelar serentak dengan jumlah massa yang banyak. "Tradisi ini warisan dari nenek moyang sejak dulu, dan diteruskan sampai hari ini. Sifatnya terbatas karena melibatkan satu atau dua suku yang memiliki tradisi dan kebiasaan yang mirip," kata Bediona.
Kondisi tanaman jagung petani, sebagian masih dalam proses berbunga. Sebagian sudah mulai berbuah. Dua pekan lagi, jagung muda sudah bisa dikonsumsi.
Jika "Sawar" sudah digelar, semua orang dalam suku itu bebas mengonsumsi jagung muda. Sebelum sawar digelar, tak seorang pun dibenarkan mengonsumsi. Jika ada anggota suku melanggar sawar dengan mengonsumsi jagung muda, ia diyakini mendapat kutukan berupa sakit, gagal panen, dan lainnya.
"Ritual adat ini sangat menarik. Bisa diikuti turis asing karena banyak tata acara adatnya," kata Bediona.
Editor :
Marcus Suprihadi
Anda sedang membaca artikel tentang
Sawar Tradisi Makan Jagung Muda di Lembata
Dengan url
http://coffeeasoy.blogspot.com/2013/01/sawar-tradisi-makan-jagung-muda-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sawar Tradisi Makan Jagung Muda di Lembata
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sawar Tradisi Makan Jagung Muda di Lembata
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar