Bencana Alam
Air dari Gunung dan Laut Mengancam Jakarta
Penulis : Andy Riza Hidayat | Selasa, 15 Januari 2013 | 11:23 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Sebagian wilayah ibu kota Jakarta terendam banjir, Selasa (15/1/2013). Ancaman banjir masih akan berlanjut karena tingginya permukaan air Kali Ciliwung di hulu.
Selasa pagi, permukaan Kali Ciliwung menyentuh angka 210 cm yang berarti siaga 1. Di Depok saat ini permukaan kali juga mengkhawatirkan sebab menunjukkan angka 380 cm, siaga 2 banjir.
"Saat ini ancaman banjir paling mengkhawatirkan di sepanjang bantaran Kali Ciliwung. Semoga semua warga di sana mewaspadai," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Rifig Abdullah.
Tidak hanya itu permukaan air laut juga tinggi. Selasa pagi, permukaan menunjukkan angka 200 cm atau siaga 2. Angka normal ketinggian permukaan laut di utara Jakarta adalah 110 cm.
Akibatnya, aliran air ke utara Jakarta tersendat seperti yang terjadi di Kali Mookevart, Jakarta Barat. "Terjadi luapan air Kali Mookevart sehingga menggenangi Jalan Daan Mogot. Selain permukaan air laut yang tinggi, hujan lokal sebelumnya terjadi cukup lebat. Ini menambah banyak luapan kali," jelas Rifig.
Dinas Pekerjaan Umum DKI berusaha mengurangi genangan di Jalan Daan Mogot dengan memasang pompa bergerak di kawasan itu. Genangan dibuang ke Kali Mookevart, walau tertahan sementara karena tingginya permukaan air laut, namun perlahan-lahan air kali akan surut. "Memang surutnya lama karena tertahan air laut," ujar Rifig.
Petugas juga mengoptimalkan operasional tiga pompa di Ancol untuk mengurangi atau menghindari genangan di kawasan Gunung Sahari.
Anda sedang membaca artikel tentang
Air dari Gunung dan Laut Mengancam Jakarta
Dengan url
http://coffeeasoy.blogspot.com/2013/01/air-dari-gunung-dan-laut-mengancam.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Air dari Gunung dan Laut Mengancam Jakarta
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Air dari Gunung dan Laut Mengancam Jakarta
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar